Merdeka.com - Mantan Pangkostrad Letjen Purn Prabowo Subianto
bertemu dengan mantan Presiden BJ Habibie di Jerman. Keduanya pun
tertawa lepas saat bertemu di kediaman Habibie kawasan Kakerbeck di
Hamburg. Seperti ingin menghapus perselisihan mereka tahun 1998 lalu.
Saat itu Habibie mencopot Prabowo dari jabatan Pangkostrad.
Akan tetapi, pengamat politik Iberamsjah melihat pertemuan kedua tokoh ini tidak memberikan dampak positif terhadap Prabowo
dalam menghadapi Pemilu 2014. Sebab, Habibie bukan seorang politikus,
melainkan cendekiawan sehingga tidak memiliki massa pendukung.
"Tidak
terlalu signifikan, hampir tidak ada (dampak positif). Karena Habibie
tidak punya massa yang banyak, dia bukan pemimpin dengan pasukan
banyak," tegas guru besar ilmu politik Universitas Indonesia ini saat
berbincang dengan merdeka.com, Kamis (31/10).
Sebagai
seorang cendekiawan, Habibie dinilai memiliki banyak gagasan dan
pemikiran untuk membangun bangsa. Namun, kemampuan yang dimilikinya itu
tidak dapat mempengaruhi orang lain.
Tak hanya itu, kedua tokoh
ini pun memiliki latar belakang sejarah yang cukup panjang saat
menghadapi gejolak politik 1998 lalu. Dengan alasan itu, Iberamsjah
meyakini Habibie tak akan menjatuhkan dukungannya kepada Prabowo .
Namun, sebagai seorang sahabat di masa lalu, pertemuan itu merupakan hal yang biasa terjadi. "Sebagai sahabat masa lalu, Prabowo dengan Wiranto, Prabowo dengan SBY saling berhubung-hubungan. Tapi belum tentu dia dukung, karena habibie tahu persis siapa Prabowo ," ucapnya.
[tyo]
0 komentar:
Post a Comment