bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online
Home » » SHALAT bukanlah gerak badan.

SHALAT bukanlah gerak badan.

Written By Supriadi on Tuesday, April 11, 2023 | 5:08 AM

 SHALAT bukanlah gerak badan. Meskipun ia memiliki efek kesehatan bagi pelakunya.


Sasaran utamanya adalah pada proses penyempurnaan jiwa. Pensucian jiwa. Membersihkannya dari halhal yang mengotorinya.


Sejak zaman nabi Ibrahim, beliau sudah memberikan penekanan akan pentingnya shalat. Sehingga beliau berdoa kepada Allah agar keturunannya adalah hamba-hamba yang menjaga shalatnya. Shalat yang mensucikan jiwa, dan mendekatkan diri kepada-Nya.


Maka kekhusyu'an adalah kondisi kejiwaan, bukan kondisi badaniah.


Bisa saja, seseorang kelihatan shalat, tetapi jiwanya tidak shalat. Kelihatan rukuk, tapi jiwanya tidak rukuk. Dan kelihatan sujud tetapi jiwanya tidak sujud. Orang yang begini belum bisa dikategorikan sedang menjalani shalat, melainkan cuma gerak.

 

Tidak heran, ada orang yang kelihatan shalat, tetapi masih diancam neraka oleh Allah. 


Karena dia hanya menjalaninya sebagai olahraga bukan olahjiwa. Berdampak pada badan, tetapi tidak berdampak pada jiwa.


QS. Al Maa'un (107): 4-5


Maka neraka wail bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya,


Lihatlah, yang diancam oleh ayat di atas adalah orang yang shalat - mushallin. Orang yang jelasjelas melakukan gerakan shalat mulai dari takbiratul ihram sampai salam. Dan juga membaca kalimat-kalimat dzikir dan doa di dalam shalatnya. Akan tetapi jiwanya tidak memperoleh manfaat darinya. Sehingga perilakunya tidak berubah menjadi lebih baik dikarenakan shalatnya. Dia adalah orang yang lalai.


Shalat adalah ibadah yang sangat penting. Yang harus dijaga dengan istiqomah. Yang harus ditingkatkan kekhusyu'annya lewat kepahaman yang semakin dalam. Yang memiliki efek membersihkan jiwa dan mensucikannya. Serta terus menerus menjadi media bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya.


Semua yang Allah perintahkan itu bukan untuk kepentingan-Nya, melainkan untuk kepentingan kita sendiri. Peningkatan kualitas jiwa kita.


QS. Thaahaa (20): 132


Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.


Sayang banyak orang yang tidak memahami betapa pentingnya shalat bagi kehidupan mereka di dunia dan di akhirat. Sehingga banyak yang menyia-nyiakan shalat. Bahkan tidak mengerjakannya. Mereka terjebak pada hawa nafsu yang merugikan dirinya sendiri.

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Catatan Online Supri7 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Cara Gampang
Proudly powered by Blogger