bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online
Home » » Mengapa Harus Shalat?

Mengapa Harus Shalat?

Written By Supriadi on Saturday, April 15, 2023 | 5:15 AM

BAB I  Mengapa Harus Shalat?


Sebelum kita fly tenggelam dalam kecanduan shalat, kita harus memahami dulu mengapa harus shalat. Karena tanpa tahu sebab musabab dan tujuan kenapa kita harus shalat, pasti kenyamanan dan stamina kita untuk merasakan nikmatnya shalat hanya akan seperti hangathangat tahi ayam. Shalat kita hanya sesuai selera dan ngikutin mood saja. Suatu saat males, tapi di lain waktu malees banget, terkadang juga pas nggak mood kita juga super males. He..he...lalu kapan rajinnya?


Nah, pinginnya kita punya semangat dan motivasi yang berlipat-lipat sekaligus awet untuk terus bisa menegakkan dan menikmati shalat.


Caranya? Gampang banget. 

๐Ÿ’™Cari info sebanyak-banyaknya tentang manfaat sholat dan kerugiannya kalau kita ninggalin sholat.


Kalau udah tahu kalo manfaatnya sangat besar dan banyak, bahkan tak terhingga, dan juga tahu ngerinya murka Allah kalau ninggalin sholat, Insya Allah akan membuat kita semangat, serius dan profesional (ihsan dan itqon) dalam mengerjakannya. 


Itulah yang pada akhirnya membuat kita menjadi ringan dan kangen terus untuk shalat.


Kalau begitu, yuuk kita kupas mengapa kita harus shalat!

ini harus kita pahami secara tuntas dan dipahami betul agar sholat kita terasa sebagai suatu kebutuhan bukan hanya sekedar kewajiban.Inilah maksud dari kecanduan shalat.


Dalam hadits yang diriwayatkan 'Aisyah Radhiyallahu'anha, dia berkata, 


"Jika Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat, beliau berdiri hingga telapak kaki beliau merekah (memerah). Lalu Aisyah bertanya, "Kenapa engkau melakukan semua ini, padahal Allah Subhanahu wa ta'ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?”

 

lalu beliau menjawab," apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur? 

(HR Bukhari Muslim)


Masya Allah... Rasulullah kembali mengajarkan kepada kita bahwa beliau shalat bukan karena ingin surga atau takut neraka tapi karena sebagai bentuk terima kasih dan syukurnya kepada Allah.


 Nikmat-NYA kepada kita sangat banyak dan tak terhitung. Jika cara berfikirnya seperti ini insya Allah kita akan bersegera untuk shalat saat adzan dikumandankan.

[03.33, 30/3/2023] +62 813-4250-4364: Now lanjuuut.....nikmat apa saja yang kita terima dan kenapa kita harus shalat?


1. Karena Kita Manusia


Mengapa kita harus shalat? 

Ya, karena kita adalah manusia. 

Tentu kalau bukan manusia, kita nggak akan diperintah sholat. Pernah dengar kambing dan monyet diperintah shalat? 

Kalau pernah, pasti yang nyuruh itu sedang kehabisan paket data.๐Ÿ˜€


Lalu apa hubungannya antara kita sebagai manusia dengan shalat? (Yang pasti hubungannya baik-baik saja, nggak ada benci, pertengkaran, diem-dieman apalagi dendam. qi.qhi..)


Allah SWT, dalam surat Adz-Dzariat ayat 56, menginformasikan pada kita: 

Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku.”

Paham kan? Ternyata tujuan Allah menciptakan saya, Bpk ibu dan 

semua manusia dan bangsa jin HANYA untuk beribadah kepadaNya.


Nah, diantara sekian banyak jenis ibadah, salah satu cara ibadah yang diajarkan Allah dan RasulNya adalah shalat. Gimana Bpk ibu sudah jelas?


Lalu, kenapa yang disuruh shalat HANYA manusia? 

Lha iya lah, karena hanya manusia yang diberi wewenang, agung untuk mengatur dan memakmurkan bumi ini. Nggak mungkinlah bumi ini dimakmurin ama biawak, pinguin, atau buaya. Buaya darat saja (nggak usah kesindir) nggak mampu apalagi buaya beneran.


Oleh karena itu agar bumi dan seisinya ini peace, love, collourful and wonderful, manusia diberi oleh Allah kelengkapan alat yang sempurna. Mulai fisik, akal, intelektual, budaya dan sebagainya sebagai bekal untuk memakmurkan bumi. Dan salah satu kelengkapan alat untuk memakmurkan bumi itu adalah dengan menegakkan shalat. So, itulah mengapa kita sebagai manusia harus shalat. 


2. Karena Kita Mulanya Tak Ada


Lalu alasan berikutnya kenapa harus shalat adalaha rasa syukur yang mendalam karena kita yang mulanya tak ada diciptakan Allah menjadi ada.. 

Kalau kita pernah belajar mata pelajaran Biologi waktu SMP dulu, pasti diajarin tentang asal-usul atau proses terjadinya manusia. Sebelum kita ada, yang lebih dulu ada adalah ayah bunda kita. Mustahil berat kita ada dengan tiba-tiba. Yang ada dengan tiba-tiba tanpa ada pendahulunya itu hanya Allahu Ta'ala.


 Nah, dengan 'kerjasama yang baik antara ayah dan ibu  kita, yang semula kita adalah nol (zero) alias nggak ada sama sekali, tiba-tiba kita nongol dalam bentuk janin di perut ibu kita. 


3. Karena Dijadikan Cakep Bentuk Kita Ini


 bukan Ge-eR lho! Memang kita itu cakep kok. Kalau nggak percaya tanya saja ke bpk ibu kita! Beliau selalu bilang sejak kita bayi dulu, "Duh anak sholeh, anak ganteng, anak cantik, anak siapa sich kamu?” Saking cakepnya kita, sampai ibu lupa sama anaknya sendiri. Iya nggak? 


Yang saya maksud dijadikan cakep di sini adalah bahwa manusia dibuat Allah memang dalam bentuk yang terbaik.


“Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik."

 (At-Tin ayat 4). 

Artinya manusia secara keseluruhannya luar dalam adalah terbaik diantara semua ciptaan Allah SWT. 

Nggak usah bandingin dengan 'temanteman di kebun binatang atau di hutan. Dilihat dari sisi manapun kita jelas lebih unggul. Sejelek-jeleknya manusia, tetap lebih cakep dibanding kudanil tercakep sekalipun. Meski kita di-versus-kan dengan super model jerapah terseksi se-dunia sekalipun, pasti tetap lebih seksi kita. Itupun badan kita sudah melar jadi raksasa, 90 kg lebih. Pokoknya segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita sebaik-baik makhluk.


Tapi jangan sombong dulu, segala kebagusan kita akan meluncur drastis ke bawah bahkan lebih rendah dari binatang jika kita tak beriman dan beramal sholeh.

Artinya, meski kita cakep habis kayak super model sekalipun, tapi jika tak beriman dan beramal sholeh, kita disebut Allah lebih buruk dari binatang ternak. Nah lho!


So, shalat adalah sebagai ungkapan rasa syukur kita pada Allah mengingat ni'matNya berupa sempurnanya bentuk kita sekarang. Sekali lagi hayati dengan penuh kesadaran yang tinggi, bahwa tanpa ijinNYA kita nggak akan secakep ini.


“Alhamdulillah. Aku nggak boleh males sholat lagi sekarang!"


4 Karena Adanya Kekuasaan di Luar Kuasa Kita


Maksudnya gene Bpk ibu. Coba kita ingat tentang semua cita-cita atau keinginan yang pernah terlintas di benak dan hati kita. Kalo perlu tulis semua cita-cita dan keinginan kita di kertas lalu tempel di dinding kamar. 

Semua keinginan itu pasti sukses dan berhasil? 

Paling 50 sampai 65 persen saja cita-cita kita terwujud. Bahkan mungkin lebih kecil lagi. Padahal segala cara untuk sukses sudah kita lalui.


Apa artinya? 

Ini menunjukkan bahwa ternyata ada yang lebih Kuasa dan lebih kuat dalam penentuan berhasil atau tidaknya keinginan kita. Kalau kita adalah yang menentukan segala-galanya, pasti semua keinginan dan cita-cita kita nggak ada yang gagal. Lalu siapa yang lebih Kuasa dan Kuat itu? 

Pasti, Dialah Allah yang ‘Aziz dan Halim.


Dengan meyakini sepenuhnya bahwa Allah-lah pusat Kekuasaan dan Kekuatan, membuat kita pingin terus dekat denganNYA. Karena kita memang butuh sekali akan pertolonganNYA. Tanpa pertolonganNYA jelas kita tak akan bisa apa-apa. 

Dan shalatlah cara kita bisa deket dengan Allah. Jika dekat dengan Allah, Insya Allah pertolonganNya juga mudah kita dapatkan. Alhamdulillah ada aturan shalat! Enak kan jadi manusia?


5. Karena Allah Sayang Kita


Alasan apalagi yang membuat kita harus shalat dan buat kita kecanduan shalat? 


Coba ingat waktu kita sakit. Misalnya sakit typhus. Dokter manapun pasti melarang orang yang sakit typhus menkomsumsi makanan yang berat-berat. Kayak batu, bis, kereta api, traktor dan temantemannya. Kalau ini mah, sehatpun nggak bakalan mau makan yang gituan! Maksudnya, kita nggak boleh

makan nasi, rujak, bakso, soto daging, sambel, coklat, de el el. Larangan dokter dengan pengawasan super ketat plus disiplin dari ortu adalah karena mereka semua sangat menyayangi kita. Kalau mereka nggak sayang, pasti kita dibiarin bebas makan apapun. Hasilnya? 

Typhus  kita tambah parah yang hasil akhirnya  bisa-bisa jumpa fans dengan malaikat Izroil.


Atau mungkin kita berfikir sebaliknya. Kita mengganggap larangan makan tadi sebagai bentuk pelanggaran hak asasi kita untuk makan yang kita sukai? Kalau memang begitu, ya...sana makanlah sepuasmu! Mau? Pasti kita kagak mau kan? Karena kita tahu resikonya.


Sama persis dengan perintah shalat bagi kita. Kalau kita menganggap shalat adalah semata-mata kewajiban yang dibebankan kepada kita, maka saat adzan berkumandang bukan kebahagiaan dan rasa syukur yang muncul, tapi ngrasa ada semacam suatu gangguan' yang berat. Seolah-olah telah datang suatu tugas rutin nan berat yang harus dilaksanakan. Tidak dilaksanakan ini kewajiban, dosa. Tapi kalau dilaksanakan beraaat banget! Kita nggak ngrasa ada keuntungan langsung yang bisa dirasakan.


Maaf ya, lain lg kalau misalnya kita disuruh nonton , konser musik. Dua hari menjelang pentas, bayangan tentang kemeriahan konser udah dipelupuk mata. Segala persiapan untuk nonton udah kita persiapkan. Mulai dari baju hingga uang saku. Pokoknya all out deh. Kita ngrasa ada kenikmatan dan keuntungan jika menontonnya. Dan kita bersegera untuk menontonnya. Bandingkan! Kenapa bisa seperti itu? Padahal untuk bersegera shalat susahnya luar biasa. Ya itu tadi, karena sholat kita anggap beban, nggak ada yang menarik. Kita belum bisa ngrasain kenikmatan dan manfaat langsung dari sholat.


Mengertilah Bpk ibu  semua aturan Allah, baik perintah maupun larangan, sebenarnya bukan untuk kepentingan Allah SWT tapi benerbener hanya untuk manusia agar menjadi manusia yang terbaik dan sukses.

 Masya Allah, kurang apa enaknya kita tuh? 


Kita dikasih Allah SWT fasilitas plus juknis pelaksanaan secara detail agar kita bisa sukses dan bahagia. Harusnya kita syukuri kan? 

Bukan malah kita anggap sekumpulan peraturan atau beban. Kalo kita bisa menyikapi dan memahami semua syariat Islam dengan benar seperti itu, Insya Allah kita akan merasa enteng ngerjain semua aturan Allah, dan bahkan kita menganggap sebagai suatu kebutuhan yang harus dilakukan.


"Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian dengan air hujan itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rizki untukmu dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendakNya dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu. Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah menundukkan malam dan siang bagimu. Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya. Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia sangat dhalim dan sangat mengingkari ni’mat Allah.”

 (QS Ibrahim: 32-34)


 masya Allah, betapa sayangnya Allah pada manusia. Makanya shalat adalah salah satu bentuk terima kasih kita pada Allah karena betapa sayangnya Allah pada kita. Dengan mengingat ni'mat Allah yang tiada henti kepada kita, tentunya kita harus tahu diri, kita harus balas dengan ketaatan padaNya dengan tanpa henti pula.

Dan salah satu bentuk ketaatan itu adalah menegakkan shalat.

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Catatan Online Supri7 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Cara Gampang
Proudly powered by Blogger