-----------------------------------------------------------------------------
Home Schooling memang tidak harus di institusikan, tapi bisa di komunitaskan (perkumpulan orang tua penyelenggara Home Schooling). Hal ini untuk menambah "Enrichment" pengkayaan dan sharing pengalaman antar orang tua penyelenggara Home Schooling hingga kita bisa mendapatkan banyak pengalaman dan anakpun bisa saling berbagi pengalaman melalui komunitas tersebut. Home Schooling yg terinstitusi sering kali lahir akibat permintaan orang tua, yg pada umumnya ingin Home Schooling tapi tidak mau repot2 berpikir karena merasa memiliki uang untuk membayar orang lain melakukan bagi anaknya. Padalah kami merasa setelah di jalani dengan sedikit kreativitas HS tidaklah serepot seperti apa yg di bayangkan (terutama jika kita berkomunitas).
Mengenai biaya HS bisa bebas dan bervariasi, bisa murah bisa sedang bisa mahal bisa juga gratis. Semuanya sangat tergantung pada kreativitas orang tuanya dalam mensiasati media pembelajaran yg di ambil (semakin kreatif orang tua maka biayanya semakin bisa di tekan menjadi sangat murah dan bahkan gratis)l, contohnya jika kita ingin mengetahui bakat anak kita, maka kita bisa memilih apakah dengan cara melihat dan datang di pameran yg gratis tapi juga bisa kita ajak ke pameran yg berbayar, jika kita ingin melihat potensi seni anak kita bisa ajak ke konser yg gratis, tapi juga bisa konser yg berbayar. Jika kita ingin memperkenalkan keragaman jenis permainan, bisa kita buat sendiri dirumah menggunakan bahan2 yg kita miliki dirumah atau kita belikan dia mainan di toko atau ajak ke lokasi seperti Kids Sania yg berbayar. Jadi terserah pada kemampuan keuangan orang tuanya. (Tuhan telah menciptakan Alam yg kita tinggali ini berkelimpahan akan bahan pembelajaran kita tinggal pilih saja mulai dari yg mahal hingga yg gratis tersedia disana asalkan kita mau lebih kreatif mencari dan membuatnya)
Apa iya semua Home Schooling biayanya Mahal...? Jangan2 hanya 1 atau 2 saja yg seperti itu lantas di Klaim Home Schooling Mahal.
Home schooling yg biiayanya mahal, setelah kami telusuri ternyata lebih banyak di sebabkan karena beberapa orang tua yg sangat sibuk dan mungkin malas report tapi memiliki kelimpahan financial, sementara anaknya tidak cocok dengan sekolah konvensional, akhirnya memilih atau meminta Home Schooling yang bersangkutan mengurus segalanya mulai A hingga Z dan orang tuanya terima beres. (mungkin ini yg menyebabkan jadi mahal).
Selebihnya kami melihat jauh lebih banyak home schooling yg sederhana saja, murah, tapi kualitas pembelajarannya tidak kalah bahkan jauh melebihi yg diberikan di sekolah konvensional. Dan ternyata berdasarkan sejarah banyak ilmuan besar lahir sebelum zaman Institusi Sekolah banyak didirikan seperti sekarang ini, diantaranya Thomas Edison, Da Vinci, Avi Ciena, Al Qindi dll, ternyata di didik oleh orang tua/paman atau kakek mereka melalui metodologi yg sekarang kita namai Home Schooling.
Namun demikian berdasarkan pengamatan kami terhadap beberap home schooling kami melihat ada orang tua yg meng HS-kan anaknya karena orang tuanya Sadar akan kondisi pendidikan yg ada dan akhirnya memilih untuk meng HS kan anaknya. (Ini seperti yg kebanyakan terjadi di Eropa dan Amerika tahun 90-an. Namun ternyata ada juga (hanya beberapa gelintir saja) yg meng HSkan anaknya karena orang tuanya bermasalah hingga tidak ada sekolah yg mau menerima orang tua tersebut serta anaknya disekolah manapun. Jadi perhatikanlah baik2 sebelum kita memilih komunitas HS kita, karena kualitas akhlak dan attitude orang tuanya amat sangat berpengaruh terhadap kualitas penyelenggaraan HS itu sendiri.
Mengapa...? Karena sebenarnya adanya SEKOLAH DASAR (SD, SMP SMA) adalah untuk membangun Pondasi Dasar dari sebuah bangunan yg tiang pokoknya terdiri dari KARAKTER dan Pemahaman akan kemampuan/potensi diri seorang anak yg berhubungadan dengan 3 hal yakni ART, SOCIAL AND SCIENCE.
Kita perlu ingat..... bahwa Tugas Utama SEKOLAH DASAR (SD, SMP SMA) hanya membuat anak Paham akan mekanisme ya ada di lingkungan hidup di sekitarnya dan bukan untuk menjadikan seorang anak berlomba2 menjadi JUARA apa lagi bernilai semua pelajaran TINGGI.. Itulah sebabnya jika kita berprofesi kita tidak akan pernah ditanya IJAZAH KITA YG SD, SMP ATAU SMA apa lagi nilainya, tapi yg di tanya adalah Ijazah ke Ahlian Profesi kita yg terakhir. Nah jangan sampai salah kaprah hinga kebanyakan orang hanya akhirnya memindahkan Target2 dan Kurikulum sekolah yg saat ini ada ke rumah melalui HOME SCHOOLING yg pada akhirnya menyebabkan Home Schooling itu sendiri sama saja dengan sekolah konvensional yg bikin stress anak.
Nah....., Jadi sepertinya kita tidak perlu lagi membuang energi kita untuk memperdebatkan sesuatu yg tidak ada gunanya, HS tidak perlu lagi dibuat PRO KONTRA, karena ini adalah pilihan seperti kita bebas memlilih jika kita sedang makan gado2, apakah mau pakai nasi atau pakai lontong (yg penting adalah rasa gado2nya dan bukan masalah lontong atau nasinya, begitu juga dengan HS yg penting adalah KONTEN DAN METODE PEMBELAJARANNYA DAN BUKAN masalah SCHOOLING ATAU HOME SCHOOLING. (baca juga uraian lengkap kami pada buku Ayah Edy menjawab yg diterbitkan oleh Qanita Publishing di halaman 144-156)
Jika masih juga ada yg kontra dengan home schooling tentu saja jelas sekali pastilah datang dari para penyelenggara Schooling itu sendiri, alasannya karena keberadaan home schooling akan menjadi pesaing utama institusi Shooling. Seperti yg dikatakan oleh seorang pendidik dari Diknas, bahwa HS sebenarnya adalah sentilan keras bagi institusi Shooling untuk lebih berbenah diri dalam berbagai hal karena orang tua zaman sekarang sudah semakin kritis dan sadar terhadap kualitas pendidikan
0 komentar:
Post a Comment