MATERI HARI KE 4 MALAM
PPA 2 bagian 2
Kita lanjut yaa..
Inget kan kisah nabi Yunus yang kisahnya sering kita dengar?
Ketika nabi Yunus ditelan ikan Paus, fokusnya nabi Yunus bukan mencari jalan keluar, tapi dia merenung dulu ke dalam hatinya, mencari "Pesan CintaNya". Begitu sudah paham, nabi Yunus mengakui kesalahan dirinya dan terus berdoa, sehingga pada akhirnya Allah jua lah yang menyelesaikan masalahnya.
Dan karena Allah sudah menghendaki, maka masalah pun selesai dengan sendirinya.
Kok bisa ya, mas?
Bisa! Asalkan kita tidak sombong, dan Total Bergantung padaNya.
�Melanjutkan materi tentang total bergantung,
mohon Bpk ibu sekali lagi harap dibaca pelan-pelan, ya.
Mohon dipahamkan oleh Allah SWT (Aamiin....)
Baiklah... Bpk ibu yang saya cintai karena Allah,
Total Bergantung = DIPENUHI
Ketika kita total bergantung (berserah diri/ tawakkal) pada Allah, hajat kita pasti dipenuhi olehNya. Jika Bpk ibu praktekan pola ini, insyaa Allah bi idznillah...
Hutang milyaran jadi lunas!
Mau mobil gratis, bisa!
Umroh gratis, mudah!
Masalah keluarga terselesaikan dengan mudah.
Intinya, kita hanya total bergantung (tawakkal) pada Allah.
Baik, saya jabarkan ya, biar ga bingung.
Begini... Awal mula kita diciptakan bentuknya apa? Ruh!
Ketika kita berbentuk ruh, kita bisa apa? Ga bisa apa-apa kan?
Total bergantung pada Allah, kan?
Dan ketika ruh total bergantung pada Allah, kebutuhan si ruh ini dipenuhi olehNya. Kira-kira apa kebutuhan ruh itu?
Jasad!
Terus, kebutuhan sperma apa? Sel telur, kan?
Apakah dulu kita latih sel sperma kita agar bisa lebih cepat sampai ke sel telur? Engga, kan?
Total bergantung padaNya dan Allah yang memenuhi kebutuhan sel sperma akan sel telur.
Lanjut lagi...
Setelah sperma bergabung dengan sel telur, makanya jadilah zigot.
Terus, apakah zigot kita arahkan atau urut-urut supaya berenang ke rahim? Jawabannya... Pasti engga, kan?
Total bergantung pada Allah, dan Allah yang mengarahkan zigot agar pindah ke rahim.
Dan seterusnya, dan sebagainya.
Kalo dijelasin, bakalan panjang! Dengan total bergantung padaNya, pasti Allah akan penuhi segalanya.
Contoh lagi...
Anggap aja bayinya sudah lahir.
Apakah bayi yang sudah lahir terus bisa berusaha sendiri? Minum dan makan langsung ambil sendiri? Engga!
Bayi itu total bergantung pada Allah.
Dia tinggal
Oeeeek... Makanan datang.
Oeeeek... Susu datang.
Oeeeek... Popok datang.
Oeeeek... Minyak telon datang.
(tentu saja semua ada perantaraNya) Semua orang dibuat jatuh cinta pada bayi tersebut, dan semua kebutuhannya dipenuhi. Itu karena bayi total bergantung pada Allah.
Lalu...
Sekarang ini kita udah berapa kali oek-oek nangis, tapi kenapa masalah ga kunjung kelar?
Berapa kali kita oek-oek nangis, tapi mau umroh ko rasanya susah banget? Itulah bedanya, Bpk ibu.
oek-oek kita ini udah ada "berhalanya!"
Beda dengan oeknya bayi yang mengandung TAUHID, pasrah, bergantung penuh hanya kepada Allah Subhanahu Wata'aala.
Karena bayi "sadar diri" dia ga bisa melakukan apa-apa, kecuali atas izin Allah.
Yang membedakan kita dengan bayi, adalah dari total bergantungnya.
Kalo bayi total bergantung pada Allah itu "full" maksimal, oleh karenanya semua kebutuhan bayi di penuhi oleh Allah.
Beda dengan kita manusia yang sudah dewasa. Kita mah makin dewasa malah makin kurang bergantung pada Allah (?)
Kalo mau umroh, pasti bilang/ nyebutin uang.
Kalo mau kerja, pasti bilangnya butuh ijazah. Betul, ga?
Malahan ketika kita diajari atau diberitau bahwa kita ini butuh Allah, eh kita malah bilang ga logis (Sungguh tragis!)
Astaghfirulloohal 'adziim...
Kita masih berpikiran bahwa yang ngasih kita rezeki itu bos!
Kita masih meyakini bahwa yang bisa bikin bahagia itu... keluarga, jabatan, dan lain-lain.
Contohnya
kalo di antara kita ada yang di-PHK, pasti deh ada berujar; "duh, mau makan apa nih kita?" Padahal ya, rezeki makan kita itu sudah dijamin oleh Allah. Ga percaya? Coba sekarang Anda resign, ga usah kerja, kira-kira... bakalan mati kelaparan, ga? Buktinya orang gila aja ga kerja, masih idup, tuh!
Begitulah Bpk ibu, bisa jadi juga yang menyebabkan doa kita ga segera dikabulkan oleh Allah, karena...
- Ketika berdoa minta rezeki, fokusnya moga moga dapet THR.
- Ketika berdoa minta mobil, fokusnya moga dapet undian berhadiah.
- Ketika berdoa minta umroh, fokusnya moga gaji naik.
Dan lain-lain yang bersifat keduniaan (duniawi)
Astaghfirulloohal 'adziim...
Sampai-sampai di saat berdoa pun fokus kita bukan ke Allah.
Padahal Allah yang memberi kita rejeki. Itulah hambatannya Bpk ibu, kita terlalu bergantung pada makhluk.
Padahal kalo bergantung pada makhluk, kita tuh pasti waswas dan ujung-ujungnya harus rela merasakan 'sakit hati' dan kekecewaan.
Kalo udah banyak bergantung pada makhluk, gimana Allah mau mengabulkan doa-doa kita?
Tau syirik, kan ya?
Itulah syirik-syirik kecil kita, kebanyakan dari kita bergantung pada mahluk.
Terus mas , gimana cara memahamkan hati agar total bergantung pada Allah? kita lanjutkan besok mlm
0 komentar:
Post a Comment