Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Berkurangnya wisatawan asing ke Jepang, terutama dari China akhir-akhir ini, membuat banyak pemerintah daerah di Jepang
melirik kawasan Asia Tenggara agar lebih banyak lagi wisatawan datang
ke Jepang. Di antara penduduk Asia Tenggara, jumlah kaum muslim ternyata
paling banyak terutama dari Indonesia dan Malaysia.
Itulah sebabnya Badan Pariwisata Hokkaido
(Hokkaido Tourism Organization) kini menargetkan kaum Muslim agar lebih
banyak lagi datang ke Hokkaido, "Salah satu caranya dengan membuat
brosur pedoman dalam bahasa Jepang
yang ditujukan kepada para industri wisata di Hokkaido, misalnya Hotel,
tempat pelatihan dan sebagainya. Dengan brosur tersebut orang Jepang
diharapkan dapat lebih mengerti bagaimana menyambut dan memperlakukan
kaum Muslim di Hokkaido," papar Nakamori Michiko, staf badan tersebut
khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (15/11/2013).
Pada tahun 2007 jumlah wisatawan muslim yang ke Hokkaido
sekitar 4.550 orang dan tahun 2012 sebanyak 22.000 orang. Wisatawan
dari Indonesia paling banyak meningkat saat ini ke Hokkaido.
Itulah sebabnya pengetahuan mengenai Islam semakin diperluas di Hokkaido melalui brosur tersebut agar para penerima, orang Jepang dapat lebih baik lagi menerima kalangan muslim.
Brosur sebanyak 18 halaman dalam bahasa Jepang
berisi antara lain penjelasan, apa sih Islam? Makanan apa dan minuman
apa yang boleh disajikan bagi orang Islam? Apa yang dimaksud dengan
halal? Bagaimana cara salat orang beragama Islam dan apa saja artinya.
Jam berapa bagaimana tempatnya dan sebagainya.
Demikian pula
bagaimana memperlakukan atau menghadapi kaum muslim yang terbaik agar
tidak salah paham. Foto kaum muslim saat sholat juga diperlohatkan
sehingga orang Jepang
dapat memahami keadaan sebenarnya. Temp@at yang direkomendasikan bagi
kaum muslim, dan berbagai informasi lain termasuk perusahaan yang banyak
terlibat melayani kaum muslim di Hokkaido.
Brosur tersebut dapat di download gratis dari situs mereka, semua dalam bahasa Jepang.
0 komentar:
Post a Comment