Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasriyani Latif
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI)
memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan
kembali melambat di triwulan IV tahun ini. Diprediksi, pertumbuhan akan
berada pada kisaran 6,98 hingga 7,98 persen (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Suhaedi, Jumat
(15/11/2013) mengatakan, seiring dengan proyeksi perlambatan di akhir
tahun, secara keseluruhan ekonomi Sulsel pada tahun 2013 diperkirakan berada pada kisaran 7,02 hingga 8,02 persen.
Perkiraan ini masih akan melebihi pertumbuhan ekonomi secara nasional
pada 2013 yang diproyeksikan pada kisaran 5,50 sampai 5,90 persen.
Menurutnya, dari sisi penawaran, indikasi perlambatan diperkirakan
karena turunnya produksi sektor primer akibat faktor cuaca dan musim
tanam, serta harga internasional yang belum membaik untuk komoditas
pertambangan.
"Kebijakan pemerintah di bidang ekspor minerba diperkirakan masih akan menjaga ekspor pertambangan pada level moderat," ujarnya.
Kemudian dari sisi permintaan, kegiatan investasi dan konsumsi
diperkirakan masih akan tumbuh positif meski dampak kebijakan pengetatan
likuiditas tetap terasa pengaruhnya.
Beberapa proyek infrastruktur multiyears, seperti pelabuhan New Port
Makassar, hotel, dan pembangkit tenaga listrik akan meningkatkan kinerja
investasi. Sementara pengeluaran pemerintah di akhir tahun akan
mendorong kegiatan konsumsi.
Dikatakan, perlambatan ekonomi global maupun domestik relatif kurang
berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi Sulsel. Angka pertumbuhan Sulsel tercatat lebih tinggi dari nasional yang hanya 5,62 persen (yoy).
Di triwulan I, II, dan III, pertumbuhan ekonomi Sulsel
tercatat masing-masing 7,97 persen (yoy), 6,33 persen (yoy), dan 8,32
persen (yoy). Dari sisi produksi, kinerja sektor primer yakni pertanian
dan pertambangan meningkat tajam setelah melambat di triwulan II.
Pertumbuhan ekonomi ini juga diikuti penurunan tingkat pengangguran
dari 5,9 persen menjadi 5,1 persen. Dari sisi kualitas, BI menilai bahwa
ekonomi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir sudah mengurangi
kemiskinan.
"Hanya saja, keberhasilan pembangunan yang sudah berjalan itu ada
ekses. Melebarkan kesenjangan antara kaya dan miskin," jelasnya.
0 komentar:
Post a Comment