bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online
Home » » Islamic Cash Flow Management

Islamic Cash Flow Management

Written By Supriadi on Friday, April 5, 2013 | 1:14 AM


Rencananya, judul artikel ini adalah “Cara Keren Menghabiskan Gajian/Pendapatan Anda”. Namun karena judul tersebut terlalu mainstream, jadilah judul “Islamic Cash Flow Management” atau Manajemen “Cash Flow” dalam Islam” ini dipilih. :) Mari kita simak pendahuluan berikut.
Bagi Anda yang bekerja, istilah Cash Flow bukanlah hal asing untuk didengar. Banyak orang yang setiap akhir bulan, biasanya mulai tanggal 26, terima uang CASH (GAJIAN) kemudian dalam waktu singkat uang/gaji tersebut FLOW alias mengalir atau HABIS begitu saja. Atau ada juga sebagian teman-teman yang jika ditanya berapa penghasilannya? Ia menjawab dengan santai, “10 koma”. Hehe.. Maksudnya setelah tanggal 10 tiap bulan langsung koma.
Kedua hal di atas terjadi karena alasan simple, yaitu karena cara menghabiskan gaji atau penghasilan yang kurang ter-manage, kurang mantaps, istilah kami. Pada akhirnya tabungan di rekening bisa jadi nihil atau tersisa saldo minimum. Penghasilan yang sudah diperoleh dengan kerja keras pun tak tahu kemana pada akhirnya.
Lalu, apa yang dimaksud Islamic Cash Flow Management? 
Islamic Cash Flow Management berarti proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana sesuai prinsip Syariah. Dengan melakukan hal ini, kekhawatiran Anda akan masa depan yang ‘suram’ bisa berkurang. Bahkan, selain harta yang terproteksi nilainya, investasi Anda pun dapat semakin tumbuh berkembang, dan masa depan keturunan yang kita cintai pun akan terjamin keberlangsungan hidupnya, Insya Allah.

Satu lagi bahwa, prinsip utamanya uang ada, memang sengaja diciptakan untuk digunakan, dan dihabiskan, bukan untuk disisakan. Betul kan..? Berikut adalah cara keren menghabiskan gaji / penghasilan Anda, sesuai prinsip syariah tersebut. Ingat! Ini harus dilakukan awal bulan setelah menerima gaji bukan pada akhir bulan.
1. Cicilan Hutangmaksimal 30%
Jika saat ini Anda memiliki hutang, hitunglah apakah cicilannya melebihi 30% dari total pemasukan Anda? Jika iya, langkah terbaik adalah tidak lagi menambah hutang. Jual aset tidak produktif Anda untuk menutupi hutang tersebut jika bisa, dan jangan tambah lagi hutang.

2. Zakat, Infaq, dan Shodaqoh, minimal 2,5%
Sebagai pengingat, posisi zakat ada di urutan kedua dalam Cash Flow, bukan berarti yang dikeluarkan adalah yang tersisa setelah hutang kita bayar. Namun, agar lebih berkah (insyaAllah), zakat tetap dikeluarkan dengan dikalikan penghasilan awal kita sebelum dikurangi hutang. Sehingga dana yang ‘lari’ ke hutang tersebut, sudah dizakati. Oh ya, zakat wajib dikeluarkan bagi mereka yang sudah melewati nishab-nya.

3. Investasi, termasuk didalamnya Asuransi Syariah atau Dana Darurat, minimal 10%
Berinvestasi, bisa dalam hal ini emas (Logam Mulia Antam), tanah dsb, bukanlah dari sisa gaji atau penghasilan Anda, tetapi betul-betul direncanakan. Bukan pula sisa di akhir bulan. Dengan membiasakan disiplin ini, jika ada kenaikan gaji maka otomatis semua alokasi mengalami kenaikan pula, termasuk alokasi untuk investasi dan dana darurat Anda.

4. Pengeluaran / Kebutuhan Rutin, maksimal 37,5%
Belanja harian, bayar SPP dan uang saku Anak, telepon/pulsa, listrik dan air, merupakan pengeluaran pokok rutin yang tetap wajib dikeluarkan. Belum lagi langganan internet, keamanan dan kebersihan RT/RW, dll.

5. Life Style / Gaya Hidup, maksimal 20%
Jika dana untuk kebutuhan hidup rutin sudah Anda penuhi, maka point Life Style ini, biar gak mati gaya, bisa Anda pergunakan. Semisal ngajak teman atau kerabat makan2 enak dan sehat, beli pakaian atau beli sepatu yang ciamik dan trendy, atau yang branded sekalian (biar lebih tahan lama maksudnya).

Nah kalo sudah begitu barulah bisa dibilang KEREN.. Gaji Anda habis tidak bersisa, alias 100% habis bukan? Dihabiskan dijalan yang benar dan halal, Insya Allah. Dengan lebih terencana, masa depan kita, keluarga dan keturunan kita bisa lebih cerah, lebih sejahtera. Pada akhirnya, membuat kita lebih mulia di dunia dan akhirat. Aamiin.
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemahyang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa:9)
Thanks to Mr. Muhammad Teguh (QM Financial) atas inspirasinya. Semoga menjadi kebaikan bagi kita semua :)
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Catatan Online Supri7 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Cara Gampang
Proudly powered by Blogger