bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online
Home » » Dari Ayah untuk Masa Depan Anak

Dari Ayah untuk Masa Depan Anak

Written By Supriadi on Friday, June 1, 2012 | 10:14 AM

ALIH-ALIH panduan, buku ini lebih mirip cerita seorang anak yang mengagumi cara-cara sang ayah membesarkan dirinya. Harianatha Reddy memang banyak mengangkat cerita tentang sang ayah, Sri K Ananda Reddy, dan teladan yang diberikannya dalam mengatasi rintangan mengasuh anak-anaknya.

Bagi Harianatha, Tuhan menciptakan anak-anak sebagai makhluk yang amat peka dan rapuh. Karena itu, makhluk-makhluk kecil ini membutuhkan seorang pembimbing yang penuh kasih guna membentuk kehidupan mereka dengan penuh keindahan. Tidak hanya cukup oleh seorang ibu.
Oleh karena Tuhan tidak bisa membimbing sendiri semua anak-Nya, Dia menciptakan ‘ayah’. Menurut Harianatha, seorang ayah berperan penting dalam pembentukan masa depan anak, tidak hanya memberikan kecukupan materi.
Di buku ini, Harianatha juga bertutur bagaimana dirinya juga mendapat pelajaran penting dari anaknya, Sreeya, yang baru berusia delapan tahun. Suatu hari sang anak bertanya perihal gajinya karena dia hanya berada di rumah saat akhir pekan. Pun pada akhir pekan itu, ia masih harus melayani klien bisnisnya.
“Ayah berapa gaji ayah selama 1 jam?” tanya Sreeya. Harianatha menjawab sejumlah nominal, lalu sang anak memecah celengannya dan diberikan kepada sang ayah untuk membayar kebersamaannya selama 1 jam (hal 17).
Harianatha terhenyak dan sadar bahwa kehadirannya bagi sang anak lebih berharga daripada materi yang dilimpahkannya. Dari situ ia berkesimpulan bahwa membangun kebersamaan merupakan kewajiban ayah bagi anaknya.
Setiap ayah juga mempunyai kewajiban untuk membekali anak dengan semangat spiritualitas yang positif. Ia harus mampu memurnikan pikiran anak-anaknya dan membekalinya dengan nilai-nilai kejujuran.
Begitu kejujuran telah mewarnai karakter sang anak, bekali mereka dengan semangat positif serta keberanian karena akan mendorong sang anak dalam pencapaian kehidupannya yang lebih tinggi.
Di buku ini juga diberikan contoh bagaimana kebanyakan sang ayah sering kali tanpa sadar memberi motivasi hidup secara keliru. Yang paling sering dengan membanding-bandingkan sang anak dengan anak lainnya.
Padahal, memotivasi tindakan itu justru akan membuat sang anak semakin rendah diri, cemburu, berpola pikir sempit, dan senantiasa berpikir tentang saingannya daripada berfokus pada pencapaiannya.
Hal-hal semacam itu, menurut Harianatha, patut dihindari meski sering kali sang ayah tidak sadar telah melakukannya.
Ilustrasi yang diberikan Harianatha dalam buku ini akan membuat Anda mendapati pengasuhan anak merupakan tanggung jawab yang besar dan tidak main-main karena masa depan sang anak menjadi taruhannya.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Catatan Online Supri7 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Cara Gampang
Proudly powered by Blogger