lanjutan materi romadhon 1

 lanjutan materi romadhon 1

Kehinaan Bagi Pelaku Maksiat di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan di sisi Allah  adalah bulan yang agung.  

"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan AlQur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan

mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)..." 

(QS. Al-Baqarah [2]: 185)

Ayat ini cukup sebagai bentuk pengagungan terhadap bulan Ramadhan. 

Karena Ramadhan adalah bulan agung, maka amal ketaatan di dalamnya menjadi besar pahalanya, begitu pula siksa atas tindak kemaksiatan.

Cermatilah hakikat ini, agar kita mengetahui bahaya berbuat maksiat di bulan Ramadhan.

Para ulama mengatakan,

 "Apabila seseorang meninggalkan maksiat secara total, meski dorongan untuk melakukannyaa begitu kuat, maka ia akan mendapat pahala besar.

Sebaliknya, apabila seseorang Menyempurnakan maksiatnya, justru pada saat dorongannya lemah, ia akan mendapat dosa yang besar."

Kaidah ini bersumber dari hadits Nabi tentang tujuh orang yg dilindungi Allah pada hari Kiamat,

 Dan orang yang dirayu oleh wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan, tetapi ia berkata, 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah."

Dalam kasus ini pendorong kemaksiatan begitu kuat, sebab wanita itu sendiri yang meminta. Terlebih lagi, jika ia adalah seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan. 

Akan tetapi, lelaki tersebut meninggalkannya karena Allah .

Oleh sebab itu, ia mendapatkan naungan Allah Ar-Rahman. 

"Kemudian juga pemuda yang tumbuh di dalam peribadahan kepada Allah." Ia pun mendapatkan naungan Allah sebab pendorong kemaksiatan yang ada di dalam dirinya begitu kuat, tetapi ia meninggalkan kemaksiatan tersebut secara total, sehingga pahala yang diterimanya pun besar.

Demikian pula sebaliknya. Apabila faktor pendorongnya lemah, tetapi dilakukan secara sempurna, maka dosanya teramat besar pula. 

Rasulullah bersabda,

 "Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang dan tidak disucikan oleh-Nya, mereka juga mendapatkan siksa yang pedih yaitu orang tua yang berzina, raja yang suka berdusta dan orang miskin yang sombong,"

Perhatikanlah hadits di atas, kemudian renungkanlah, bagaimana jika Anda datang pada hari Kiamat, tetapi Allah tidak sudi berbicara dengan

Anda?

Juga tidak mau memandang Anda?

Sungguh sebuah pengucilan yang tidak terkira! Mungkin saja saat itu Anda berangan-angan seandainya diri ini hancur saja menjadi debu.

Pada saat itu, tidak ada bentuk hukuman yang lebih berat selain terhalang untuk melihat Allah.

Lantas, bagaimana jika Dia yang berpaling, tidak berbicara, tidak menyucikan dan tidak memandang Anda. Sungguh hukuman yang menyiksa! Sekiranya hati kita mengetahui kondisi ini, niscaya ia akan terbelah. 

Ya Allah, selamatkanlah kami-selamatkanlah kami!

Pada bulan Ramadhan, sejatinya pendorong untuk berbuat kemaksiatan melemah, sebab faktor-faktor pendukungnya tidak ada. Pintu neraka tertutup, setan terbelenggu, sementara mayoritas kaum muslimin sibuk dengan ketaatan, lantas Anda sendiri yang berbuat maksiat!

Bulan Ramadhan adalah momentum ketaatan. Allah kita untuk menaati-Nya. Bahkan, Allah dan dinyatakan sebagai hari-hari yang sedikit, memudahkan menyebutkan hari-hari puasa

Allah berfirman:

"(Yaitu) beberapa hari tertentu..."

 (QS. Al-Baqarah [2]: 184)

Oleh sebab itu, hormatilah bulan ini. Jangan Anda penuhi hari-harinya dengan kesalahan. 

Saya peringatkan diri saya sendiri tentang keberadaan 'penyamun' di jalan Allah yang mengajak kepada kemaksiatan di bulan yang mulia ini. 

Seperti media masa dengan beragam jenisnya; koran, majalah, radio dan televisi, juga bioskop dan club-club malam!

Selain tindakan kemaksiatan yang dapat dirasakan oleh panca indra, ada pula kemaksiatan batin yang termasuk dosa besar, yaitu tidak menghormati batas-batas ketentuan Allah. 

Maka, berhati-hatilah agar jangan sampai hukuman Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang turun kepada Anda di bulan Ramadhan.

Wahai kaum muslimin, lihatlah! Delapan pintu surga telah terbuka lebar untuk Anda semua di bulan ini. 

Semilir angin (surga) telah berhembus di hati kaum mukminin.

Pintu-pintu neraka tertutup rapat bagi kalian. Kaki-kaki Iblis berikut antek-anteknya terpasung erat demi kalian.

Bulan Ramadhan adalah saat membalas dendam kepada Iblis.

Para pelaku maksiat terbebas dari tawanan Iblis. Tidak ada lagi pengaruh kekuasaannya pada diri mereka.

Dahulu mereka adalah kaki tangan Iblis yang bergumul dengan syahwat di sarangnya. Kini mereka tinggalkan sarang itu. 

Mereka putus jerat-jerat Iblis dengan tobat dan istighfar. 

Mereka terbebas dari siksa neraka. 

Mereka tancapkan pasak kalimat tauhid ke punggung Iblis.

Pada bulan mulia ini, Iblis mengutuk diri karena melihat rahmat dan ampunan yang turun.

Golongan Ar-Rahman unggul atas golongan setan. Tidak ada lagi hegemoni setan kecuali atas orang-orang kafir. Kekuasaan hawa nafsu tersingkir.

Bulan Ramadhan menjadi bulan kebangkitan dan bulan penjagaan.

Saudaraku, di hadapan Anda ada perjalanan, sementara masa tinggal Anda di dunia ini tidaklah lama. 

Demi Allah, masing-masing Anda berada dalam bahaya. Waspadalah kepada Allah, Al-Jabbar yang telah menetapkan takdir. Kenalilah kedudukan Dia yang membuat takdir.

Ingatlah bagaimana Anda berbuat maksiat, lalu Allah menutupi dan memaafkannya. 

Demi Allah, sekiranya Anda memandang dengan jernih, niscaya segala bentuk ibadah Anda belum cukup untuk mensyukuri hal tersebut.

Bpk ibu yg dirahmati Allah jangan sampai kita kehilangan kesempatan ini. 

Bersemangatlah! Jangan sampai kita  lemah dan menyerah. 

Pertemukan jiwa kita dengan tobat sebelum ia bertemu kematian.

Semoga Allah mengaruniakan tobat sebelum kematian kepada kita. Karuniakanlah surga setelah kematian.